Rabu, 29 Februari 2012

imunologi




Hubungan Antara NKC dan CD 8 Dalam Melakukan Killing Cell

Natural killing cell atau NKC merupakan limfosit yang bergranula besar yang berperan sebagai imunitas non spesifik atau sistem imunitas innate hal ini dikarenakan natural killing cell bekerja tanpa memerlukan waktu untuk menjadi sel efektor dan tanpa spesifikasi dalam mengenali antigen. Meskipun tidak memiliki reseptor yang spesifik seperti sel limfosit B dan limfosit T, NKC dapat mendeteksi sel yang terinfeksi virus. NKC akan bekerja dengan cepat terhadap agen apapun yang masuk, termasuk mikroorganisme yang mempunyai kecepatan berevolusi sangat tinggi selama reseptor nonspesifik dapat mengenalinya, selain itu NKC dapat mengenali struktur molekul yang berada pada patogen yang umumnya tidak dimiliki host. NKC memiliki sedikit aktivitas fagositik, namun mereka dapat melakukan aktivitas sitotoksik/sitolitik terhadap berbagai pathogen. Di dalam NKC  juga mempunyai reseptor inhibisi yang akan mengenali sel normal kemudian menghambat aktivasi NKC, sehingga NKC hanya membunuh sel yang terinfeksi patogen baik virus ataupun bakteri.
Sedangkan CD 8 merupakan bagian dari sel limfosit T yang telah berdiferensiasi menjadi sel yang telah masak. Sel CD 8 disebut juga sel pembunuh dinamakan seperti ini karena dikaitkan dengan fungsi CD 8 yaitu berperan pada respons imun terhadap antigen virus pada sel yang diinfeksi dengan cara membunuh sel yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran infeksi virus. CD 8 tergolong imunitas spesifik yaitu karena hanya mampu mengenali antigen yang telah melekat pada reseptor MHC (Major Histocompatibility Complex) kelas 1. Sel limfosit termasuk didalamnya limfosit T CD 8 merupakan bagian dari respon imunitas adaptif, yaitu respon tubuh yang diperantarai oleh antibodi hal ini disebabkan produksi antibodi tersebut melalui suatu proses adaptasi terhadap patogen yang menginfeksi
Proses imunitas terjadi apabila di dalam tubuh diserang oleh patogen, antigen eksogen ( dari agen infeksi) masuk ke dalam tubuh melalui endositosis atau fagositosis. Antigen presenting cell ( APC) merombak antigen eksogen menjadi fragmen peptida selanjutnya terjadi interaksi antara sel T helper dengan antigen yang disajikan oleh APC. Sel T helper (CD 4)  Selanjutnya menghasilkan antigen endogen. Antigen endogen kemudian dirombak menjadi fraksi peptida yang selanjutnya berikatan dengan MHC kelas 1. Limfosit T mengeluarkan CD 8 untuk mengenali antigen endogen yang telah berikatan dengan MHC kelas 1 setelah terdeteksi, CD 8 menghancurkan antigen patogen tersebut. Namun bila patogen yang masuk tidak dapat dihancurkan oleh CD 8 maka sel T akan menghasilkan limfokin untuk memicu NKC untuk menangani patogen yang tidak mampu dimusnahkan CD 8.
Pada umumnya sel yang terinfeksi virus mempunyai mekanisme untuk menghambat ekspresi MHC sehingga terjadi penurunan atau hilangnya ekspresi molekul MHC pada permukaan sel,sehingga kemampuan mempresentasikan antigen asing semakin kecil. Rendahnya presentasi antigen asing inilah yang menyebabkan sel yang terinfeksi virus terhindar dari pemusnahan yang dilakukan sel T sitotoksik yang merupakan bagian dari molekul CD 8. Selanjutnya sel T menghasilkan limfokin, yang mengakibatkan reseptor inhibisi NKC tidak teraktivasi sehingga NKC dapat membunuh sel yang terinfeksi virus. Kemampuan NKC untuk mengatasi infeksi ditingkatkan oleh sitokin yang diproduksi makrofag, diantaranya interleukin-12 (IL-12). NKC juga mengekspresikan reseptor untuk fragmen Fc dari berbagai antibodi IgG. Guna reseptor ini adalah untuk berikatan dengan sel yang telah diselubungi antibodi (antibody-mediated humoral immunity).
            Setelah NKC teraktivasi, sel ini bekerja dengan 2 cara. Pertama, protein dalam granula sitoplasma NKC dilepaskan menuju sel yang terinfeksi, yang mengakibatkan timbulnya lubang di membran plasma sel terinfeksi dan menyebabkan apoptosis. Mekanisme sitolitik oleh NKC serupa dengan mekanisme yang digunakan oleh sel T sitotoksik. Hasil akhir dari reaksi ini adalah NKC membunuh sel yang terinfeksi. Cara kerja yang kedua yaitu NKC mensintesis dan mensekresi interferon-γ (IFN-γ) yang akan mengaktivasi makrofag. NKC dan makrofag bekerja sama dalam memusnahkan mikroba intraselular: makrofag memakan mikroba dan mensekresi IL-12, kemudian IL-12 mengaktivasi NKC untuk mensekresi IFN-γ, dan IFN-γ akan mengaktivasi makrofag untuk membunuh mikroba yang sudah dimakan tersebut. Dan pada akhirnya agen infeksi benar-benar tereliminasi dari tubuh dengan kerjasama dari CD 8 dan NKC





0 komentar:

Posting Komentar